SURABAYA - Sebanyak 23 Tim yang terdiri dari 21 tim dosen S1 dan dua tim dosen Vokasi Universitas Brawijaya (UB) mendapatkan hibah matching fund dengan anggaran Rp 11 Milyar untuk dosen S1 dan Rp700 juta untuk dosen vokasi.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Dr. Ir. Bambang Susilo, MSc. Agr. menyebutkan bahwa matching fund ini merupakan bentuk upaya akselerasi kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Industri.
Baca juga:
Peminat SNMPTN UB 2022 Sebanyak 40.094
|
Ketua LPPM Prof. Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D mengatakan matching fund yang diterima tersebut bertujuaan untuk penguatan kolaborasi antara insan akademik perguruan tinggi dengan mitra dunia usaha, dunia industri, pemerintah daerah, dan mitra lainnya.
”Melalui matching fund, UB bisa mensupport pendanaan dan menstimulasi dosen untuk melalukan hilirasasi dari inovasi yang dihasilkan dosen, memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha industri, serta menyediakan ruang bagi implementasi MBKM, ” kata Prof. Luchman, Senin (25/7/2022).
Prof Luchman berharap dengan pendanaan matching fund akan muncul akselerasi hilirisas produk produk pemikiran dan teknologi insan perguruan tinggi program matching fund adalah program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang merupakan program penguatan kolaborasi antara PT dengan DUDI untuk secara bersama-sama membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Pada periode Maret dan April 2022, UB mengirim total 108 proposal hibah matching fund, 30 diantaranya dipanggil seleksi dan verifikasi kelayakan.
Keberhasilan UB meraih dana hibah matching fund Kedaireka tahun 2022 diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek RI pada tanggal 12 Juli 2022 melalui surat 0540/E/KS.06.02/2022 tentang penerima bantuan Pendanaan Program Matching Fund Tahun anggaran 2022 periode Maret dan April Gelombang 3. Terdapat 21 tim yang lolos penetapan pendanaan dengan total dana dari Dikti sebesar Rp 11 Milyar.
Salah satu penerima anggaran Prof. Dr. Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng mengatakan pemanfaatan matching fund akan digunakan untuk penggunaan secara masif.
“Dengan inovasi ini kita akan coba penggunaan yang masif. Sehingga bisa lebih memberikan manfaat dan solusi bagi industri. Karena selama ini kontrol suhu tangki penampungan susu pada koperasi atau supplier tidak termonitor dengan baik, “katanya.
Penerima Hibah matching fund Dikti ini tersebar di berbagai fakultas, seperti FTP dengan 5 Tim, FT 5 tim, MIPA 4 tim, FPT 3 tim, dan FH, FE, FP, Filkom masing-masing 1 tim.Program matching fund UB juga berkontribusi dalam penyelenggaraan MBKM untuk mahasiswa.
Tercatat 304 mahasiswa terlibat aktif dalam penyelenggaraan matching fund tahun ini. Dari tim yang lolos pendanaan, sebanyak 112 Dosen juga terlibat dalam pelaksanaan program, yang merupakan sumber pendukung IKU UB.
Sampai penetapan Gelombang 3, lokasi MF UB tidak hanya disekitar Malang dan Jawa Timur. Mitra para penerima matching fund UB tersebar sampai ke Bintan, Nusa Tenggara Timur, Jambi dan Bekasi.
Pengelolaan program matching fund merupakan kerja bersama dari unit-unit dibawah Rektor UB yang tergabung dalam taskforce MF UB, yaitu wakil rektor, LPPM, Direktorat Inovasi, Direktorat Akademik, Direktorat Kerjasama, Direktorat keuangan, SPI, LPM, dan unit penunjang lainnya bahu membahu demi suksesnya pelaksanaan Matching Fund UB (Humas UB)