PROBOLINGGO - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur menugaskan kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo untuk mengadakan halaqah pesantren ramah santri dengan tema “Membangun Komunitas Anti - Bullying dan Bebas Perundungan, ” bertempat di Aula Pesantren. Senin (14/10/24).
Terpilihnya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo ini untuk menggelar halaqah oleh PWNU Jatim, karena pesantren ini memiliki komitmen terhadap pendidikan berbasis nilai-nilai islam dan kemanusiaan. Selain itu, pesantren yang di asuh KH. Moh. Zuhri Zaini tersebut terus memperkuat peran pesantren dalam membentuk karakter santri yang berakhlak mulia, penuh kasih saying, serta memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
Adapun tujuan diselenggarakannya halaqah ini sebagai berikut;
- Meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya menciptakan pesantren yang ramah santri dan bebas bullying.
- Mengidentifikasi nilai-nilai Islam yang mendukung pembentukan karakter anti - bullying di kalangan santri.
- Merumuskan strategi praktis untuk mencegah dan menangani kasus bullying dan perundungan di lingkungan pesantren.
- Mendorong peran aktif para pendidik, santri, dan masyarakat dalam membangun budaya pesantren yang harmonis dan toleran.
Adapun yang diinginkan;
- Peningkatan kesadaran dan komitmen pesantren terhadap pentingnya program anti - bullying dan anti-perundungan.
- Rekomendasi strategi penanganan bullying yang berbasis nilai-nilai
- Terbentuknya jaringan kerjasama antara pesantren dan organisasi terkait dalam upaya membangun komunitas yang bebas perundungan.
- Panduan implementasi sistem anti-bullying di pesantren yang mudah
Adapaun narasumber;
- Dr. Rifa Hidayah, M.Si (Psikolog anak dan remaja – UIN Maliki Malang)
- Dr. HM Noor Harisudin, S.Ag, SH, M.Fil.I, CLA, CWC (Ulama’ dan Ahli Pendidikan pesantren – UIN KHAS Jember)
- Ny. Hj. Khodijaatul Qodriyah, A.P., S.Ag., M.M.Pub. M.Si (Ahli Pendidikan pesantren – PP. Nurul Jadid)
- AKB Imam Munadi, S.Sos, M.S.I Kanit Renakta (Remaja, anak dan Wanita)