Tiba Kembali di Padepokan Agung, Tim Yudhistira Sudahi Kirab Budaya Nusantara 100 Tahun SH Terate

KOTA MADIUN - Tiba kembali di Padepokan Agung, Jalan Merak No 10, Kota Madiun pada Senin (25/7/2022) malam, Tim Yudhistira menyudahi rangkaian Kirab Budaya Nusantara menyambut 100 tahun Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate).

Tim Yudhistira diberangkatkan oleh Pengrus Pusat SH Terate pada Selasa (19/7/2022) lalu untuk menjemput tanah dan air dari Cabang se-pulau Sumatera, yang mana saat itu telah memasuki pulau Jawa. 

Baca juga: Dukung Semangat Berbudaya Warga Kediri, Mas Dhito Minta Tonjolkan Kearifan Lokal

Dan setelah dilakukan serah terima di Pelabuhan Merak, Banten, Tim Yudhistira berlanjut menuju Cabang Kabupaten Tangerang, Brigif Marinir Cilandak, Cabang Kabupaten Bekasi, Brebes, Pekalongan, Kendal, Semarang, Boyolali, Karanganyar, dan Cabang Sragen.

  

Baca juga: Bertajuk Sang Wisanggeni, ITS Kembali Lestarikan Eksistensi Wayang

Tanah dan air yang dibawa Tim Yudhistira tidak hanya berasal dari wilayah yang dikunjungi saja, melainkan juga berasal dari cabang di sekitarnya. 

Tim Yudhistira merupakan satu dari 5 tim yang dibentuk oleh Pengurus Pusat SH Terate. Adapun tim lainnya yakni Arjuna, Nakula, Sadewa, dan Bima.

Baca juga: Dosen, Mahasiswa, dan Komunitas Budaya Lakukan Konservasi Sungai

“Saya selaku Ketua Dewan Pusat SH Terate secara resmi telah kami terima persembahan tanah dan air yang dibawa oleh Tim Yudhistira. Mudah-mudahan semuanya ini bisa bermakna bagi keluarga besar SH Terate, ” tutur Kangmas Issoebijantoro, di Padepokan Agung Madiun saat menerima kedatangan Tim Yudhistira.

Berakhirnya persembahan dari Yudhistira ini, lanjut beliau, adalah salah satu lambang bahwa pendawa lima telah berhasil membawa nama kejayaan. Sehingga pendawa nanti bisa menjadikan derajat yang mulia, seperti juga di SH Terate nanti di masa depan bisa menjadi SH Terate yang mendunia.

Baca juga: Pemkab Kediri Dukung Pelestarian Seni Tradisional Lewat Sajian Pertunjukan Kolosal

Editor            : JIS Agung 

Sumber        : Muh Nurcholis

Baca juga: Menelisik Cagar Budaya Melalui Media Baru di Festival Indonesia Bertutur 2022